RADIOALHAMZAR.COM,Lombok Timur – Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat, Dr TGH Hazmi Hamzar SH MH Cill menerima Kunjungan KH Zulfa Mustofa selaku Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majlis Ulama Indonesia (Wasek DP MUI). Acara penyambutan petinggi MUI itu dipusatkan di Masjid Islamic Center Maraqitta’limat Tembeng Putik, Wanasaba Lombok Timur, Senin (28/3).
Kunjungan ini dalam rangka Silaturahim Perdana Wasek DP MUI untuk melihat kondisi Yayasan Maraqitta’limat lebih dekat, guna menyatukan persepsi atau paham dalam membina umat yang toleransi terhadap keberagaman kultur budaya di Indonesia.
Tuan guru mengaku sangat terhormat mendapat kunjungan langsung dari Wasek DP MUI.”Hal ini merupakan suatu keberkahan dan spirit bagi kami dalam memimpin Yayasan Maraqitta’limat dan berharap agar kedepannya MUI bisa membantu mencarikan donatur dari luar negeri guna membantu kelangsungan pembangunan Islamic Center Maraqitta’limat Tembeng Putik,”papar Tuan Guru dalam pidato sambutannya.
Dihadapan Wasek DP MUI, tuan guru mengutarakan kesiapannya dalam menjalin kerjasama dengan seluruh lembaga dan ormas termasuk Nahdatul Ulama (NU). “Maraqitta’limat sudah mempunyai 83 cabang di NTB, semua cabang memiliki lembaga tahfizul qur’an dan pada prinsipnya semua sekolah yang bernaung di Yayasan Maraqitta’limat minimal anak sudah membawa satu juz alqur’an begitu menamatkan pendidikannya,”ulas Tuan Guru.
Sementara itu, KH Zulfa Mustofa selaku Wasek DP MUI mensyukuri tiga hal dalam hidupnya, bersyukur di takdirkan belajar di pesantren, bersyukur ditakdirkan belajar keguru yang yang menganut faham Ahlusunnah Wal Jama’ah atau paham Aswaja NU dan bersyukur ditakdirkan menjadi bagian dari bangsa Indonesia.”Tidak ada lembaga pendidikan yang selengkap pondok pesntren karnanya santri Maraqitta’lima harus bersyukur. Santri juga harus memahami kultur budaya seperti NU yang bisa diterima di luar negeri karna memahami ragam budaya,”tegasnya.
Diungkapkan, santri dalam keadaan apapun harus bisa. Santri jadi petani bisa, santri jadi orang kecil bisa bahkan diminta jadi presiden bisa.” Santri Maraqitta’limat boleh bermimpi jadi presiden karena dulu ada santri yang jadi presiden yaitu Kyai H. Aburrahman Wahid (Gusdur),”ungkapnya.
Di akhir ceramahnya KH Zulfa Mustofa berpesan kepada santri Maraqitta’limat agar jangan berkecil hati dan selalu menanamkan rasa percaya diri. Begitu juga terhadap kader NU dan Maraqitta’limat yang memiliki prestasi yang baik dalam bidang agama maupun umum, agar di rekomendasikan dari PCNU NTB untuk melanjutkan pendidikannya diluar negeri karna NU sudah memiliki Badan Jaringan Internasional yang menangani hubungan ke luar negeri.”Sehingga begitu pulang dijamin pulang tidak jadi wahabi yang mengkafirkan orang-orang ke kuburan,”pungkasnya. (Rusdianto)