RADIOALHAMZAR.COM – Sejak ditetapkan sebagai calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal (LMI) tak henti-hentinya menjalin silaturahmi dengan berbagai tokoh berpengaruh di NTB.
Dalam rangkaian kampanyenya, LMI berhasil menunjukkan kehangatan dan kedekatan, terutama dengan keluarga Mamben, yang secara tak terduga menjadi bagian penting dari perjalanannya sebagai calon gubernur.
Di Lombok Timur, dukungan yang LMI terima datang dari tokoh-tokoh ternama seperti TGH. Hazmi Hamzar, Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat, RTGB Zainuddin Tsani dari PB NW Anjani, serta dua mantan bupati Lombok Timur, Ali BD dan Sukiman Azmi. Kehadiran tokoh-tokoh ini menjadi penopang utama dalam memperkuat langkah politik LMI menuju kursi Gubernur NTB.
Selama kampanye yang berlangsung sejak sepekan lalu, LMI aktif melakukan blusukan ke berbagai kecamatan di Lombok Timur.
Dalam setiap kunjungannya, LMI tak hanya berpidato, tetapi juga bermalam di rumah warga, memperlihatkan bahwa ia benar-benar hadir sebagai bagian dari masyarakat.
Di tengah suasana akrab dan hangat, tak jarang LMI disebut lebih seperti keluarga daripada seorang kandidat politik.
Hal ini terlihat jelas saat LMI melakukan kunjungan ke Kecamatan Masbagik, Pringgasela, Aikmel, dan Lenek pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober lalu.
Dalam perjalanan itu, ia berhasil mengunjungi 11 titik dan bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh setempat, termasuk Tuan Guru Ishak. Namun, yang menarik adalah di mana LMI bermalam—rumah H. Anwar, salah satu anggota keluarga Mamben yang telah lama menetap di Aikmel. Ini bukan kali pertama, karena setiap kunjungannya di Lombok Timur, keluarga Mamben selalu menyediakan tempat dan menyambutnya dengan tangan terbuka.
Kedekatan ini semakin terasa ketika pada hari Sabtu, 28 September, LMI menghadiri acara silaturahmi bersama Keluarga Besar Sahabat Hamzar, dosen, guru, dan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di bawah naungan Yayasan Maraqitta’limat.
Acara ini dipimpin langsung oleh TGH. Hazmi Hamzar, Dr. TGH. Muhammad Rizky, MA, dan Ketua Yayasan, H. Muhammad Fadlurrahman, M.Pd.
Kehadiran para tokoh pendidikan ini semakin menegaskan betapa LMI diterima dengan hangat oleh kalangan intelektual dan ulama.
Tak berhenti di situ, kedekatan dengan keluarga Mamben berlanjut. Saat berkunjung ke Kecamatan Pringgabaya dan Suwela pada tanggal 3 Oktober, LMI kembali menginap di rumah Pak Subairi, yang juga merupakan bagian dari keluarga Mamben. Sementara itu, untuk kunjungannya di Kecamatan Sembalun, tempat penginapan sudah disiapkan di rumah Ust. Zamroni, yang, lagi-lagi, adalah keluarga Mamben.
Kedekatan yang terjalin ini seolah mengukuhkan bahwa keluarga besar Mamben dan LMI memiliki hubungan yang lebih dari sekadar politik—ini adalah ikatan silaturahmi yang kuat dan tulus.
Dari perjalanan ini, jelas bahwa dukungan bagi LMI tidak hanya datang dari kalangan politikus dan tokoh agama, tetapi juga dari keluarga besar yang memperlakukannya seperti bagian dari mereka sendiri.
Dukungan yang begitu personal dan hangat ini memberi dorongan moral yang besar bagi LMI, terutama di saat-saat krusial kampanye.
Kehangatan, dukungan, dan kedekatan yang ditunjukkan keluarga Mamben kepada LMI seolah menjadi simbol hubungan yang lebih luas antara LMI dan masyarakat NTB.
Kedekatan ini menjadi kekuatan tambahan dalam perjuangannya memimpin NTB ke arah yang lebih baik. Semoga langkah ini diberi kelancaran dan ridha Allah SWT, dan LMI dapat memimpin NTB dengan amanah dan bijaksana dalam lima tahun ke depan.***
Penulis : Diendy
Editor : Diendy