RADIOALHAMZAR.COM, Selong – Keinginan Petugas Covid 19 dari Puskesmas Wanasaba Lombok Timur melakukan swab test atau uji usap tenggorokan kepada satu keluarga pasien yang diduga positif Korona di Desa Tembeng Putik Wanasaba mendapat penolakan pihak keluarga karena dianggap tidak prosedural dan dadakan.

Salah seorang anggota Keluarga yang minta identitasnya dirahasiakan mengaku keluarganya kaget karena petugas dari Puskesmas Wanasaba datang secara mendadak tanpa pemberitahuan lebih dahulu dengan keluarganya pada Kamis malam (2/7). “Kami bukan menolak. Kami hanya ingin prosedural dan sesuai aturan. Minimal ada pemberitahuan dan koordinasi dengan petugas Gugus Tugas Covid 19 di desa dan kecamatan,”jelasnya kepada RADIOALHAMZAR.COM.

Dikatakan, penolakan pihak keluarga bukan tanpa alasan. Apalagi keluarganya yang diduga positif Covid 19 itu sudah diisolasi di Rumah Sakit Khusus Pasien Korona di Selong sejak seminggu lalu. “Kalau dia memang Positif Korona, maka yang pertama kali tertular adalah istrinya. Namun setelah diadakan rapid test kepada istri dan kedua anak korban yang selalu mendampingi dinyatakan non reaktif. Cuma satu orang yang reaktif, itupun karena dia sering begadang,”tuturnya.
Dikatakan, seharusnya kalau mau diadakan tes swab, diadakan isolasi mandiri selama 14 hari, edukasi dan bimbingan bagi yang dinyatakan reaktif baru diadakan tes swab. “Dampak sosial yang kami rasakan sudah cukup berat. Jangan menambah beban kami lagi, saudara saya diusir waktu jualan dan ada yang mau pingsan kita mendengar kabar akan diadakan swab,”ketusnya.
Tetapi pihak keluarga, katanya, terkejut lagi, karena Petugas Covid melakukan test Swab di dua desa yakni Tembeng Putik dan Mamben Lauk Wanasaba pada Jumat (3/7). “Pihak keluarga terkejut lagi setelah mendapat kabar akan diadakan tes swab untuk lima orang yang dinyatakan reaktif. Kami tidak terima dan mendatangi Puskesmas Wanasaba,”sebutnya.
Sesuai keterangan H Wilpi selaku Kepala Puskesmas Wanasaba, keluarganya diminta melapor kepada Camat Wanasaba kalau menolak dilakukan test swab atau uji usap tenggorokan untuk tahu seseorang positif atau negatif Korona.
Atas saran Kepala Puskesmas, dia dan keluarganya menemui Camat Wanasaba Saharudin, S.STP. MM. “Silahkan yang mau di swab dilaksanakan kalaupun yang belum siap jangan dipaksakan,”kata sumber tadi menirukan keterangan Camat terkait.
Sementara itu,
Amrulloh, S.Pd. Sekdes Tembeng Putik menyayangkan terjadinya miskomunikasi antara keluarga pasien yang diduga positif Korona dengan Petugas dari Puskesmas Wanasaba., “Kalau pihak puskesmas mau mengadakan kegiatan seperti ini seharusnya mengadakan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak gugus Covid di desa agar kita bisa mengedukasi masyarakat agar lebih paham yang nantinya tidak menjadi resah dan menyalahkan tim yang di Desa,”sesalnya dan mengaku hal tersebut membuktikan kurangnya koordinasi antara pihak Puskemas Wanasaba dengan gugus tugas di kecamatan ataupun Desa. (Tim)