RADIOALHAMZAR.COM – Yayasan Maraqitta’limat di Mamben Lauk menggelar peringatan Hari Santri Nasional yang dihadiri oleh 700 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, MI, MTs, MA, hingga SMK.
Acara tersebut juga diikuti oleh 123 guru yang turut memeriahkan suasana. Kegiatan berlangsung dengan penuh khidmat, menggambarkan semangat santri yang tinggi.
Peringatan ini diselenggarakan pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Peringatan dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh M. Nasyaih, siswa MTs Maraqitta’limat, yang menggetarkan suasana dan menyentuh hati hadirin. Kemudian, tausiyah yang dinanti-nantikan disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat, Dr. TGH. Hazmi Hamzar, SH., MH.
Dalam pesan inspiratifnya, Tuan Guru menekankan pentingnya tiga pilar utama yang harus diterapkan di seluruh lingkungan pendidikan Yayasan: Tahfiz Al-Qur’an, penguasaan bahasa asing (Bahasa Arab dan Inggris), serta peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
“Yayasan Maraqitta’limat terus bergerak maju dengan visi pendidikan berstandar global. Kami bangga telah menjalin kerja sama dengan 43 negara untuk memajukan pendidikan di yayasan ini. Bahkan, salah satu mahasiswa STEI Hamzar kini telah menjadi imam di Uni Emirat Arab,” ungkap tuan guru seraya memacu semangat para santri untuk terus berprestasi di kancah internasional.
Sorotan acara ini tidak berhenti di situ.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Maraqitta’limat, H. M. Fadlurrahman, M.Kom., menerima penghargaan bergengsi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Pondok Pesantren Pelopor Pendidikan.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kakanwil NTB, sebagai pengakuan atas peran besar Yayasan Maraqitta’limat dalam menghadirkan inovasi dan kualitas pendidikan yang mengharumkan nama NTB, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara kepala madrasah, para guru, dan Tuan Guru, menandakan rasa kebersamaan dan komitmen kuat untuk terus memajukan pendidikan berbasis agama di Yayasan Maraqitta’limat. Kegembiraan dan kebanggaan menyelimuti seluruh peserta yang hadir, menegaskan bahwa perjuangan santri tidak hanya soal masa lalu, tapi juga masa depan yang gemilang.***
Penulis : Diendy
Editor : Diendy