RADIOALHAMZAR.COM, Mataram – Klinik Hamzar kembali menggelar pelatihan khitan atau sirkumsisi modern dengan metode sunathrone klamp dan khitan ceria peduli umat (KCPU) angkatan keenam di Aston Hotel, Jalan Panca Usaha No. 1 Cilinaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sabtu, 28 Agustus 2021.
Keunggulan utama sunathrone klamp, ketika anak selesai disunat, bisa langsung beraktivitas seperti mandi, memakai kain popok bagi bayi, memakai celana, bermain. Dan tidak ada pantangan untuk anak yang disunat. Kalau bayi hari kelima sampai keenam lepas sendiri seperti tali pusar.
Ketua panitia dari Klinik Hamzar dan pelopor pelatihan sunathrone klamp di Nusa Tenggara Barat, Ns. Supriadi, S.Kep., M.Kep., menjelaskan, pelatihan ini untuk memperkenalkan sunathrone klamp ke seluruh masyarakat di Nusa Tenggara Barat. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang perawat dan dokter dari seluruh kabupaten di Nusa Teggara Barat.
Klinik Hamzar telah melakukan pelatihan angkatan keempat dan kelima di Same hotel di tahun 2021 ini. Pelatihan secara teori dilaksanakan pada hari pertama, di hari kedua dilaksanakan praktik sekaligus Khitan Ceria Peduli Umat (KCPU) yang dirangkaikan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) keenam Klinik Hamzar yang beralamat di Jln. Jurusan Lab. Lombok, Mamben Daya, Wanasaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Di rencanakan dua puluh orang anak mengikuti kegiatan tersebut.
Animo para dokter dan perawat untuk mengikuti pelatihan ini sangat tinggi, terbukti dengan banyaknya permintaan untuk mengikuti pelatihan. Tahun 2021 ini klinik Hamzar sudah mengadakan tiga kali pelatihan. Pihaknya ingin menekankan kebergunaan sunathrone klamp agar bisa dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu bisa menjadi alternatif metode sunat yang ada di Nusa Tenggara Barat. Alumni pelatihan sunathrone Klamp sudah banyak yang membuka rumah sunat ditempat masing-masing.
Klinik Hamzar selain sebagai penyelenggara juga membuka layanan khitan atau sunat dengan metode sunatrhone klamp. Satu-satunya klinik di Nusa Tenggara Barat yang membuka poli sunat adalah klinnik Hamzar.
Pemateri pelatihan ini langsung dari tim Sunathrone Indonesia. Cheif of Development and Education (CDE) Sunathrone Indonesia, Ns. Dian Tri Raharjo, M.Kep. dan Dr. Andi Berlian Tanwir, dari materi yang disampaikan dalam pelatihan selama dua hari adalah agar semua peserta bisa menggunakan metode sunat atau sirkumsisi sunathrone klamp ditempat praktik masing-masing.
Pembahasan pelatihan pada hari pertama mengenai anatomi kelamin, anastesi, dan ceritakan sejarah sunathrone klamp yang diciptakan oleh orang asal Indonesia, yaitu dr. Andi Berlian Tanwir. Di hari kedua dilaksanakan khitan massal untuk mengaplikasikan teori di Klinik Hamzar.
Dr. Andi Berlian Tanwir (sang penemu) berharap, ke depan para praktisi di Nusa Tenggara Barat bisa berinovasi dalam penggunaan teknologi saat khitan dan agar penggunaan alat ini bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan tujuan diciptakannya alat ini.
“Saya merasa sangat senang, sesuai harapan saya bagaimana penggunaan alat ini agar bisa menjangkau seluruh umat sampai kepelosok di Nusantara, antusias masyarakat yang sangat tinggi memotivasi saya untuk bisa mencapai seluruh nusantara”
Pelatihan diakhiri dengan penyerahan Piagam dari Cheif of Development and Education (CDE) Sunathrone Indonesia Ke Direktur Klinik hamzar dan dilanjutkan foto bersama. (Rusdiyanto)