RADIOALHAMZAR.COM – STIKes Hamzar menggelar Wisuda sekaligus Pengambilan Sumpah tahun akademik 2021/2022 periode ganjil pada Selasa (27/12/2022) di Hotel Lombok Raya Mataram.
Wisuda dan pengambilan sumpah periode ini diikuti oleh lulusan semua program studi (prodi) yang ada di STIKes Hamzar, yakni DIII Kebidanan sebanyak 13 orang, S1 Pendidikan Bidan sebanyak 11 orang, S1 Ilmu Keperawatan sebanyak 52 orang, Profesi Bidan sebanyak 3 orang, dan Profesi Ners sebanyak 42 orang.
Turut hadir pada acara yang cukup khidmat ini, yakni Ketua IBI NTB dan Ketua PPNI NTB sebagai Organisasi Profesi (OP) yang bertugas pada pengangkatan sumpah bidan dan ners. Kemudian turut hadir juga Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Asisten III Gubernur NTB, Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat, dan para pejabat di wilayah NTB beserta jajarannya.
Pada wisuda periode ini, para lulusan serta wali wisudawan mendapat banyak sorotan dari para pejabat yang menjadi orator atau pembicara sambutan mengenai banyaknya kekhawatiran orang tua ataupun wali melihat para wisudawan berkiprah ke berbagai daerah ataupun ke luar negeri, padahal peluang berkarir terbuka lebar dari berbagai pintu.
“Ijinkan setelah ini mereka mengepakkan sayapnya kemanapun mereka inginkan,” ajak Ibu dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A.,MPH selaku Asisten III Gubernur NTB kepada para wali wisudawan dan peserta pengambilan sumpah. Ibu dr Nurhandini Eka pun sedikit menceritakan kisah prestasi dua orang Bidan NTB yang pernah masuk 5 besar terbaik se-Indonesia yang akan dikirim untuk mengabdi ke pelosok nusantara, akan tetapi sangat disayangkan, satu diantara bidan ini harus gugur karena tidak dijinkan berangkat oleh wali/orangtuanya. Adapun di wilayah NTB, menurut Ibu dr Nurhandini Eka bahwa baru 80% posisi tenaga kesehatan yang telah terpenuhi, sehingga masih ada 20% lagi posisi tenaga kesehatan yang harus dipenuhi.
Ketua Dewan Yayasan Maraqitta’limat, Bapak Dr TGH Hazmi Hamzar SH MH CIL, juga mengingatkan agar para tenaga kesehatan lulusan STIKes Hamzar memperhatikan permasalahan-permasalahan kesehatan di Indonesia dan bila perlu mengembangkan karir di Luar Negeri. Dan ini, menurut Bapak TGH Hazmi Hamzar harus didukung oleh orang tua ataupun wali yang rela dan ikhlas melepas anaknya mengabdikan ilmunya di manapun. Ia juga berharap kepada perwakilan pejabat pemerintah yang hadir agar melonggarkan ijin belajar kepada para petugas kesehatan untuk melanjutkan pendidikannya. “Kita harus banyak belajar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kesehatan di Indonesia, kalau tidak mau belajar maka akan tertinggal,” imbuhnya.
Senada dengan Ibu dr Nurhandini Eka dan Bapak TGH Hazmi Hamzar, maka Ketua PPNI NTB yakni Bapak H. Muhir, S. Kep pun menyeru para lulusan untuk segera mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai kunci berkiprah di dunia kesehatan. “Segera urus STR, karena sedang ada pembukaan tenaga perawat dan bidan di RSUP,” jelasnya. Mengenai kerja di LN, ia menyebutkan bahwa PPNI telah bekerjasama dengan beberapa negara seperti Arab Saudi, Korea, Jepang, dan Singapura. “Adapun yang paling cepat dicari saat ini sekitar 10.000 tenaga kesehatan khusus perawat di Singapura,” tambahnya.
Adapun Kepala LLDIKTI Wilayah VIII yakni Bapak Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, S.T., M.T., IPM dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada STIKes Hamzar dan Yayasan Maraqitta’limat yang sudah konsisten menghantarkan anak-anak bangsa di bidang kesehatan. Ia pun mengingatkan para lulusan terkait pentingnya pelayanan terbaik kepada pasien dan masyarakat. Menurutnya, memberikan senyum pada saat pelayanan kesehatan adalah yang utama.
Reporter : Anggini Dian Oktami