Era digital menjadi obyek transaksi karya intelektual bagi perguruan tinggi yang mempunyai tenaga ahli profesional dan terlatih. Untuk mendapatkan tenaga ahli yang profesional dibutuhkan tata kelola pendidikan yang terencana dan memadai

Pendidikan tinggi yang berkualitas tidak terlepas dari peran dosen sebagai aktor utama dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen sebagai komponen penting mempunyai tanggungjawab dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia meliputi kualitas iman dan taqwa, akhlak mulia, , penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta mewujudkan masyarakat indonesia yang maju, adil makmur dan beradab (Sisdiknas : 2004).

Pembangunan nasional telah membawa implikasi institusi perguruan tinggi yang ada di daerah, terutama berkenaan dengan kebutuhan sumber daya manusia yang profesional dalam mengelola perguruan tinggi. Beberapa sektor pembangunan yang telah dan terus digalakkan di Nusa Tenggara Barat seperti sektor pendidikan, kesehatan dan pengembangan sumber daya manusia telah mendapat perhatian yang sangat besar. Kebijakan ini didasarkan pada kesadaran bahwa pembangunan pendidikan, kesehatan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan bagian integral pembangunan nasional. 

Hasil pembangunan tersebut dapat diperoleh melalui proses pendidikan terencana dan terpadu. Sebab masalah pendidikan adalah masalah kebutuhan yang sangat mendasar dari setiap manusia, masyarakat dan negara. 

Kenyataan yang terjadi di daerah Nusa Tenggara Barat pada umumnya dan Kabupaten Lombok Utara pada khususnya masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM),  Jika dibandingkan dengan propinsi – propinsi atau kabupaten – kabupaten lain di Indonesia, hal ini merupakan salah satu Indikator bahwa peran perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan formal masih belum maksimal.

Permasalahan yang terjadi di beberapa perguruan tinggi negeri menunjukkan adanya gap antara kenyataan yang ada dengan “best-practices” tata kelola dan budaya organisasi, lebih lebih pada perguruan tinggi swasta. Dosen sebagai tenaga pengajar yang seharusnya independen dalam sistem kelembagaan perguruan tinggi masih belum memiliki budaya ilmiah seperti perguruan tinggi di negara maju.

Peran dari sistem tatakelola, sistem manajemen dan struktur organisasi perguruan tinggi masih menjadi persoalan. Di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta justru terjadi kekacauan sistem. Pemilihan Rektor, Dekan dan Ketua masih didominasi model pemilihan politik yang merugikan pengembangan nilai-nilai ilmiah dan pengembangan karir dosen. Pengembangan dosen sebagai scientist leader belum berjalan. 

Pembagian kewenangan (Sentralisasi dan Desentralisasi) antara rektorat, fakultas dan jurusan belum dipahami dengan benar, dalam konteks tata kelola, akar permasalahan yang dapat disimpulkan adalah:kesadaran akan acuan nilai-nilai ilmiah, aplikasi prinsip-prinsip good-governance (tata kelola) dan ilmu manajemen di perguruan tinggi swasta masih belum baik. 

Untuk mencari pemimpin struktural, belum berjalan dengan baik untuk mengembangkan dosen sebagai pemimpin keilmuan yang mendorong, membawa, dan mewariskan nilai-nilai ilmiah ke dosen berikutnya masih sangat terbatas.

Yayasan Maraqitta’limat adalah sebuah yayasan sekaligus Lembaga Sosial yang tumbuh dan berkembang didaerah pedesaan, daerah yang tergambar serba sederhana, terbelakang dan bersahaja. Karena lembaga tersebut muncul dengan segala kepeduliannya, kini lembaga itu berkembang di 126 desa pada 5 kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat seperti di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Sumbawa dan Lombok Utara  bahkan sampai ke propinsi lain seperti propinsi Bali dan Sulawesi.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar sebagai salah satu Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan Yayasan Maraqitta’limat merupakan satu satunya perguruan tinggi di Kabupaten Lombok Utara yang mengelola dua program studi yaitu Program studi (S1) PGSD dan Program Studi PG PAUD dan telah terkariditasi dari BAN PT dengan Akriditasi ”B” baik program studi maupun institusinya.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar sebagai pendidikan tinggi yang pertama di kabupaten Lombok Utara harus mampu menyiapkan tenaga pendidik yang berkualitas dan mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya dengan tata kelola kelembagaan yang baik. 

Karena itu, pembinaan terhadap nilai, sikap, dan tata kelola program studi yang dilaksanakan harus seimbang antara pendidikan Cognitive (kognitif, pengetahuan dan kecerdasan), Psychomotor (psikomotor, ketrampilan dan kekaryaan), Affective (afektif, sikap, mental, emosi, perasaan) yang dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa, masih banyak permasalahan yang menjadi tugas rumah dalam proses membangun STKIP Hamzar menjadi organisasi pembelajar di Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat. Selain sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai tanggung jawab untuk mencetak calon tenaga pendidik pada jenjang pendidikan anak usia dini dan tenaga pendidik di jenjang sekolah dasar, STKIP Hamzar perlu melakukan perubahan sistem tata kelola perguruan tinggi agar mampu mengejar ketertinggalannya dengan perguruan tinggi lainnya di Nusa Tenggara Barat.

Pendirian STKIP Hamzar Lombok Utara

Berdirinya STKIP Hamzar berawal dari kepedulian dari para tokoh dan intelektual muda Maraqitta’limat khususnya yang pernah menimba ilmu secara langsung dari pendiri Yayasan Pondok Pesantren Maraqitta’limat Mamben Lombok Timur yaitu Al – Magfurllah TGH. Muhammad Zainuddin Arsyad. 

Keberadaan Yayasan Maraqitta’limat ketika itu telah berusia 58 tahun. Akan tetapi belum memiliki lembaga pendidikan tinggi sebagai wadah bagi para santri/santriwati atau siswa/siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

Atas berkat rahmat Allah SWT dan dukungan semua pihak terutama Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat Bapak Dr.TGH. Hazmi Hamzar, SH, MH. CIL. Maka STKIP Hamzar secara resmi mendapatkan Izin Operasional Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 4/D/O/2011 tertanggal 7 Januari 2011.  

Proses perkuliahaan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar sebelum mendapatkan izin dari kementerian  telah dimulai pada tahun 2004 atas kerjasama antara Yayasan Maraqitta’limat dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madinatul Ilmi Depok Jawa Barat yang membuka Program Studi D2 PGSD/MI dan telah memiliki izin operasional serta telah terakriditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN – PT) dengan nilai B.

Selain itu, STKIP Hamzar menjalin kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi Swasta di Lombok antara lain Universitas Muhammadiyah Mataram dengan Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Indonesia. Universitas NW Mataram dengan Jurusan S1 Pendidikan Ekonomi. STAI Qomarulhuda Bagu dan STIT Palapa Nusantara Keruak dengan jurusan S1 Pendidikan Agama Islam. Bahkan sudah beberapa kali diberikan kewenangan untuk melakukan wisuda sendiri seperti yang dilaksanakan di Gedung Wanita Selong kerjasama dengan STAI Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah. 

Sejak mendapatkan Ijin Operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, STKIP Hamzar Lombok Utara masih memeliki 2 program studi yaitu S1 PGSD dan S1 PG PAUD. Kedua prodi tersebut dan Institusinya telah terakriditasi oleh BAN PT dengan status Akriditasi “B”. Pada awal berdirinya STKIP Hamzar berlokasi di Lekok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. 

Pada tahun 2015 Yayasan Maraqitt’alimat membebaskan tanah seluas 13.000 m2 yang berlokasi di Tanaksong Desa Jenggala Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara yang menjadi Lokasi Kampus STKIP Hamzar Lombok Utara sampai sekarang.

Logo STKIP Hamzar sebagai Suatu Konsep Strategi Pembelajaran

Logo STKIP Hamzar adalah entitas bagi civitas akademika yang menggambarkan jatidiri STKIP Hamzar sebagai lembaga pendidikan yang bernaung di Yayasan Pondok Pesantren Maraqitta’limat Mamben Lombok Timur.   

Simbol dan gambar yang terdapat pada logo STKIP Hamzar merupakan pedoman umum dalam menjalankan roda organisasi. Karena setiap simbol mempunyai makna yang perlu dipahami bagi civitas akademika untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan.

Logo STKIP Hamzar tidak terlepas dari lambang Yayasan Pondok Pesantren Maraqitt’limat. Sehingga sebagian besar logo STKIP Hamzar bersumber dari lambang Yayasan Pondok Pesantren Maraqitta’limat sebagai Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BPPTS) STKIP Hamzar.   Berikut adalah Gambar Logo STKIP Hamzar :

Menurut Arief Munawir (2015), simbol dan gambar yang terdapat dalam lambang Yayasan Pondok Pesantren Maraqitta’limat merupakan arahan langsung dari Al Magfurllah TGH. Muhammad Zainuddin Arsyad, sehingga  pada hari Kamis (Malam Jum’at) tanggal 1 April 1965 bertepatan dengan 30 Zulkai’dah 1384 H, secara resmi gambar dan simbol tersebut ditetapkan dan digunakan sebagai Lambang Yayasan Pondok Pesantren Maraqitta’limat hingga sekarang. 

Berikut arti dari setiap simbol/gambar pada logo STKIP Hamzar yang dijadikan sebagai salah satu konsep pembinaan di kampus Hamzar.

Bingkai Segi Lima

Bingkai segilima merupakan wadah utama sebagai perekat dan pengikat semua simbol. Segilima adalah azaz dan landasan STKIP Hamzar yang melambangkan tiga pilar utama yaitu ; pertama adalah Rukun Islam ( Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat dan Haji), yang kedua Hukum Islam yang lima (Wajib, Sunah, Mubah, Makruh dan Haram), dan yang ketiga adalah Lima Sila dari Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.  

Untuk itu, STKIP Hamzar sebagai lembaga pendidikan tinggi diharapkan dapat menegakkan dan memperjuangkan rukun dan hukum Islam yang lima. Karena setiap orang akan hidup bahagia di dunia dan akherat, jika rukun dan hukum Islam tersebut ditegakkan dan dilaksanakan dengan baik. 

Selain itu, STKIP Hamzar merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dalam menjalankan organisasi.  

Lima Bintang

Bintang melambangkan petunjuk untuk menentukan arah dalam perjalanan agar tidak tersesat terutama ketika malam hari tiba. Sedangkan lima bintang yang terdapat pada logo STKIP Hamzar menggambarkan jalur ilmu pengetahuan dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasulnya hingga kepada hamba hambaNya yang menginginkan keselamatan di dunia maupun di akhirat. 

Karena itu “Bintang Pertama” yang terletak ditengah atas, melambangkan nubuah Allah SWT yang mengajarkan dan menurunkan ilmu-Nya kepada para Nabi dan Rasul melalui wahyu-Nya. Agama Islam diturunkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW dengan Kitab Suci Al Qur’an merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. 

Al Qur’an mengajarkan kita bagaimana cara beribadah kepada Allah SWT pencipta alam semesta. Al Qur’an mengajarkan kita bagaimana cara bermu’amalah sesama manusia dan makhluk lainnya. Apabila kita bisa menjaga hubungan baik dengan Allah, hubungan baik sesama manusia dan hubungan baik dengan makhluk lainnya sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan Sunnah maka kita akan hidup bahagia di dunia maupun diakhirat.  

“Bintang Kedua” Melambangkan para sahabat yang setia mengikuti Rasulullah baik ketika suka maupun duka. Sahabat adalah orang yang bertemu dan hidup bersama dengan Rasulullah SAW. Ajaran Islam diterima secara bertahap dari Allah SWT melalui wahyu, baik yang diterima secara langsung ataupun melalui perantaraan Malaikat Jibril AS. Semuanya terkumpul dalam kitab suci  Al-Qur’an. Rasulullah sebagai pemegang amanah, mengajarkan dan menyampaikan ajaran Islam secara keseluruhan kepada para sahabat, dijelaskan dan dicontohkan secara langsung oleh beliau dalam kehidupan sehari harinya yang dikenal dengan Hadits (berupa perkataan, perbuatan dan takrir).

Segala ilmu dan petunjuk dari Allah SWT tidak satupun yang terlupakan sebagaimana sifat yang melekat kepada beliau yaitu Siddiq, Amanah, Tablig, Fathonah. Oleh sebab itu semua ajaran dan petunjuk dari Allah SWT disampaikan kepada para sahabat, kecuali yang memang tidak harus disampaikan.

“Bintang Ketiga” Melambangkan para thabi’in (orang yang tidak bertemu dengan Rasulullah akan tetapi belajar dan bertemu langsung dengan para sahabat). Para sahabat melanjutkan amanah yang ditinggalkan Nabi, menyampaikan dan mengajarkannya kepada para thabi’in, thabi’it thabi’in dan para ulama. Untuk itu, sebagai seorang mukmin yang mengikuti ajaran Rasul,  para thabi’in, dan para ulama harus patuh dan tekun menerima dan melaksanakan ajaran para sahabat yang menerima ilmu dan ajaran Islam langsung dari Rasulullah SAW. Kemudian dilanjutkan oleh para thabi’in yang belajar langsung dari para sahabat, lalu dilanjutkan dan diwariskan oleh para ulama sebagaimana yang dicontohkan Baginda Rasul Muhammad SAW.

“Bintang Keempat” Melambangkan seorang guru yang tekun, ikhlas dan bertanggung jawab melaksanakan tugas kewajibannya untuk mendidik, mengajarkan, mengarahkan, menuntun dan menyampaikan kepada murid-muridnya sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul Muhammad SAW melalui para sahabat, thabi’in, thabi’it thabi’in dan para ulama, agar para murid kelak menjadi hamba-hamba Allah yang bertaqwa, cerdas, terampil, berakhlak mulia dan bertanggung jawab bagi masa depan agama, bangsa dan negara.

“Bintang Kelima” melambangkan seorang murid yang rajin, taat dan patuh serta ikhlas menerima segala pelajaran yang baik dari gurunya. Seorang murid wajib mematuhi, menghormati dan memuliakan guru yang telah mengajarinya, sebab guru adalah orang yang berilmu, yang diberikan kelebihan oleh Allah dengan ilmunya maka seorang murid hendaknya ta’zhim dihadapan gurunya, agar ilmu yang didapatkannya bermanfaat bagi kemaslahatan dan kebahagiaan masa depan hidupnya.

Bulan Sabit

Bulan secara umum merupakan simbol keislaman yang dijadikan alat pengukur dalam menentukan waktu antara siang dan malam. Sedangkan Bulan Sabit pada logo STKIP Hamzar melambangkan cahaya ditengah kegelapan yang memberikan penerangan secara bertahap untuk mencapai kesempurnaan. 

Demikian juga dalam mengajarkan islam dan ilmu pengetahuan lainnya hendaknya dilakukan secara berjenjang mulai dari jenjang yang paling bawah hingga mencapai puncaknya. Dalam menyampaikan dan mengajarkan ilmu agama ibarat memberikan penerangan di malam hari, dilakukan dengan lemah lembut, penuh kesabaran sebagaimana munculnya bulan sabit ditengah kegelapan yang menyinari malam secara perlahan, sinarnya semakin hari semakin bertambah terang, perubahan dari hari ke hari merupakan upaya untuk mencapai kesempurnaanya sebagai bulan purnama yang menerangi alam semesta pada malam hari. Inilah metode dakwah pembelajaran dari alam semesta yang patut kita renungi dalam mengembangankan amal makruf nahi mungkar.  

  Tangan Yang Sedang Menulis Pena

Tangan melambangkan kekuatan akal dan pikiran manusia baik secara zhahir maupun bathin. Sebaik atau seburuk apapun ide, gagasan, pikiran dan perkataan manusia akan terlihat apabila telah tuangkan dan dilakukan oleh tangan manusia, karena tangan manusia merupakan anggota tubuh paling istimewa, memiliki peran sangat dominan dalam melakukan segala tindakan. Bahkan adanya kerusakan di muka bumi diakibatkan oleh perbuatan tangan manusia, sebagaimana Allah SWT menyebutnya dalam Al-Qur’an Surat Ar Rum ayat 41 yang artinya  “Bahwa kerusakan di darat dan di laut, semuanya adalah akibat ulah perbuatan tangan manusia”.

Karena tangan menentukan baik dan buruknya seseorang, maka tangan harus dapat difungsikan dengan sebaik baiknya untuk melakukan amal perbuatan yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk lainnya.

Buku

Buku yang sedang terbuka menggambarkan kewajiban setiap orang untuk menuntut ilmu dari sejak lahir hingga masuk keliang kubur (minal mahdi ilallahdi / long life education). Untuk mencapai kesempurnaan hidup baik didunia maupun diakhirat hanya dapat diraih dengan ilmu. Seperti yang pesankan baginda Rasul Muhammad SAW dalam sebuah hadist yang artinya “Barang siapa ingin menginginkan dunia harus dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat harus dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan kedua duanya harus dengan ilmu”

Kutipan Ayat  “Subhanallazi ‘Allama Bil Qolam. ‘Allamal Insan Namalamya’lam”  yang artinya : “Maha suci Allah yang mengajarkan manusia dengan perantaraan  qalam (tulis menulis). Yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak/belum diketahuinya”. 

Kalimat tersebut diambil dari Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 4 dan 5 yang awali dengan kalimat Subhanallah ( Maha Suci Allah). Dalam kalimat inilah tersimpul segala rahasia dan makna yang dijadikan konsep strategi pembinaan kader di STKIP Hamzar Lombok Utara.

Strategi dan Perubahan Tata Kelola STKIP Hamzar

Otonomi  merupakan  kebutuhan  dasar  perguruan  tinggi  untuk dapat melaksanakan fungsinya mencari kebenaran dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Peningkatan mutu pendidikan tinggi hanya dapat diwujudkan jika perguruan tinggi melaksanakan good university governance.

Good university governance pada dasarnya adalah pengaturan struktur organisasi, proses, serta program dan kegiatan dalam suatu perencanaan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan  prinsip-prinsip:  transparansi,  akuntabilitas, responsibility (tanggung-jawab), independensi (dalam pengambilan keputusan), fairness (adil), penjaminan mutu dan relevansi, efektifitas dan efisiensi, serta nirlaba (Balitbang Depdiknas, 2002).

Peraturan Pemerintah nomor : 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari delapan standar, dan  penilaian Akdreditasi terdiri dari tujuh standar. Merupakan latar belakang mengapa Perguruan Tinggi (PT) harus melakukan manajemen pengelolaan dan strategi perubahan yang baik. Usaha untuk mencapai standar tersebut dan dalam upaya untuk dapat meningkatkan kualitas STKIP Hamzar akan bermuara ke peningkatan kompetensi alumni. Untuk itu diperlukan langkah langkah dan pemahaman tentang aspek-aspek manajemen Perguruan Tinggi. 

Tata kelola STKIP Hamzar jika mengacu kepada standar – standar  tersebut, dapat dijelaskan bahwa STKIP Hamzar hanya mengelola tiga aspek utama, yaitu :  Process, Content and Resources.

Proses yang dimaksudkan adalah proses utama yang harus dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi yaitu menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sedangkan proses pendukung yang dilaksanakan STKIP Hamzarb adalah menekankan pada fungsi perguruan tinggi sebagai institusi, seperti administrasi, keuangan, sumber daya manusia dan pemasaran.

Kedua adalah Content. Konten merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan dan pengelolaan perguruan tinggi. Konten merupakan salah satu kunci utama dalam menghasilkan proses pembelajaran bermutu dan alumni yang kompeten. Adapun yang harus dikembangkan dan dikelola secara baik dalam konten meliputi : Kurikulum (pengembangan kurikulum yang up to date), Pembelajaran (proses-proses pembelajaran didalam maupun diluar kelas), Penelitian (Penelitian dan pengelolaan hasil penelitian), Pengembangan Keilmuan (meliputi bahan ajar dan materi ajar).

Ketiga Resources. Sumber daya merupakan roda utama dalam menjalankan perguruan tinggi, ada tiga sumber daya utama yang harus di kelola dengan baik oleh STKIP Hamzar yaitu Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, Dana dan system pendanaan.

Dari tiga aspek tersebut, STKIP Hamzar memerlukan strategi perubahan yang tepat tentang tata kelola perguruan tinggi agar bias menjadi pergurian tinggi yang berkualitas. Adapun tahapan perubahan yang perlu dilakukan adalah (1) Perubahan Budaya Organisasi, (2) Re engineering Proses Bisnis, (3) Perbaikan Konten, (4) Penjaminan Kualitas, (5) Key Performance Indicator (KPI).

Perguruan Tinggi harus menerapkan manajemen yang modern dalam pengelolaan institusinya. Seiring tuntutan dan perkembangan zaman, perguruan tinggi dituntut memiliki pengelolaan manajemen yang baik, untuk itu STKIP Hamzar harus melaksanakan manajemen perguruan tinggi yang modern. Penerapan manajemen modern ini dapat dilaksanakan dengan baik, antara lain melalui pengembangan sistem informasi akademik.

Menurut  Prof. Supriyadi (2012), Pengelolaan perguruan tinggi juga harus menerapkan prinsip sebagaimana sosok seorang ibu, yang mana harus memiliki jiwa asah (mencerdaskan), asih (menyayangi) dan asuh (membesarkan dari yang kecil menjadi besar). Dalam orientasinya juga menekankan pentingnya pengembangan Dosen utamanya bagi Dosen yang berkualifikasi pendidikan S2 maupun S3, dengan memanfaatkan beasiswa yang ada di DIKTI, selama ini masih belum banyak di manfaatkan.Orientasi Akademik dilaksanakan oleh STKIP Hamzar dalam rangka pembinaan dan peningkatan kualitas dosen STKIP Hamzar sebagai perguruan tinggi yang masuk dalam ranah keilmuan yang menyelenggarakan program Studi S1 PGSD dan Program Studi S1 PG PAUD.

Untuk itu segenap Dosen harus meningkatkan keilmuan dan pendidikannya agar dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. STKIP Hamzar memiliki keunggulan dan ciri khas. Dalam hal ini keunggulan STKIP Hamzar berupa sistem tata nilai yang baik serta keunikan sebagai ciri khas perguruan tinggi yang berada di kabupaten yang relative baru. Ciri khas tersebut yaitu moderat, seimbang,dan harmoni dalam meluluskan insan cendekia yang berakhlakul karimah sebagaimana yang terkandung pada logo STKIP Hamzar.

Kesimpulan

Membangun STKIP Hamzar agar menjadi organisasi pembelajar di Lombok Utara  dapat disimpulkan sebagai berikut :

Keberadaan STKIP Hamzar berawal dari kerjasama antara Yayasan Maraqitta’limat dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi Depok Jawa Barat dengan Program Studi D2 PGSD/MI, dan secara resmi mendapat Ijin Operasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan Republik Indonesia Nomor : 4/D/O/2011, pada tanggal 7 Januari 2011.

Logo STKIP Hamzar dapat dijadikan salah satu konsep strategi pembelajaran yang berkesinambungan dalam rangka mencetak tenaga pendidikan yang berkualitas dan berakhlakulkarimah.

Dalam menjalankan manajemen pengelolaan Perguruan Tinggi,  STKIP Hamzar melaksanakan beberapa aspek penting yaitu Proses, Conten dan Sumber Daya Manusia, Sarana prasarana dan Pendanaan,

Strategi pengelolaan STKIP Hamzar agar menjadi organisasi pembelajar dilakukan melalui lima tahapan yaitu (1) Perubahan Budaya Organisasi, (2) Re engineering Proses Bisnis, (3) Perbaikan Konten, (4) Penjaminan Kualitas, (5) Key Performance Indicator (KPI).