Selong, Radio Alhamzar.com- satu lagi tempat objek wisata alam yang dipoles sentuhan kreativitas dan kini telah menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung berlokasi di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Lokasi ini dinamakan, Objek Wisata Dende Seruni di Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya.

Kawasan itu adalah sebuah teluk kecil atau disebut oleh warga Seruni Mumbul dengan sebutan menanga. Kawasan yang dilihat di peta berbentuk air laut yang menjorong memanjang ke daratan. Air menanga ini tampak tenang tampak riak gelombang. Uniknya dalam menanga ini ada mata air yang konon dalam legenda sebagian orang Sasak menyebutnya tempat pemandian sang putri bernama Dende Seruni.

Melihat potensi keindahan dan legenda sejarah yang masih terpendam, Desa Seruni mumbul mencoba memoles kawasan ini sebagai tempat wisata. Menggunakan Dana Desa sebesar Rp 480 juta, Desa Seruni Mumbul ini terbilang berani berinvestasi untuk membangun objek wisata buatann.

Ketua BUMDes Seruni Mandiri Sejahtera, Zainul Wardi, menjelaskan, dilakukannya penataan kawasan tersebut terinspirasi dari beberapa daerah di Yogyakarta. Dituturkan Pak Di, sapaan akrab Ketua BUMDes Desa Seruni ini, dirinya sudah pernah melihat langsung wisata di Yogyakarta saat berkunjung beberapa waktu lalu. Dengan wisata bisa dapatkan uang cepat. Dilihatnya, di daerah yang dipimpin oleh Gubernur seorang Sultan tersebut, aktivitas membajak sawah saja bernilai uang dan pendapatan buat desa.

Beberapa daerah lain juga mengisyarakatkan hasil dari penataan lingkungan bisa mendatangkan uang sebagai sumber pendapatan untuk pembangunan dengan menata lingkungan, justru bisa mendatangkan uang. Targetnya setelah beroperasi akan bisa mendatangkan Rp 500 juta sampai dengan Rp 1 miliar per tahunnya.

Dituturkan, sebelumnya lokasi yang dibangun itu adalah sebuah menanga tak bernilai. Tidak ada orang yang datang berkunjung. Meyakini ada potensi yang terpendam, sehingga desa berani mengalokasikan anggaran hampir setengah miliar. Sekarang ini, dana yang sudah dikeluarkan sudah mencapai Rp200 juta lebih dihabiskan. Tampak, dengan sentuhan seni kawasan ini telah menjadi magnet bagi para pecinta liburan dan berwisata.

Pak Di mengatakan, rencana ke depan kawasan itu akan dijadikan lokasi wisata bersama dengan warga. Di mana, masyarakat pemilik tanah yang ada di sekitar kawasan akan diajak bermitra dan menghadirkan keuntungan bersama. (RA-2/Suara NTB)