RADIOALHAMZAR.COM, Lombok Timur – Kajian dakwah yang kerap mencela amaliah muktabarah dianggap sebagai pemicu munculnya aksi penolakan ummat Islam di Lombok Timur yang merasa tersinggung dan keberatan atas dakwah tersebut karena dikhawatirkan akan berpotensi menciptakan konflik dan perpecahan ummat.
Apalagi pasca insiden perusakan fasilitas milik Pondok Pesantren Assunah di Bageknyaka Aikmel Lombok Timur pada Minggu (2/1) yang diduga ada kaitannya dengan kajian dakwah dari Pemimpin Spiritual kelompok tersebut yakni Ustadz Midzan Qudsiyah yang memicu kontroversi.”Intinya hentikan dakwah yang mencela amaliah muktabarah yang sudah diajarkan para tuan guru alim ulama Ahlusunnah Waljamaah,”kata Dr TGH Hazmi Hamzar SH MH CLA CIL, Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat Mamben Lombok Timur, NTB.
Tuan guru juga mendesak Pemerintah agar menutup semua saluran dakwah bermuatan intoleran di media sosial karena berpotensi merusak tatanan kehidupan ummat Islam yang sudah berjalan dengan aman dan damai di Lombok Nusa Tenggara Barat.”Pemerintah harus menutup semua channel dakwah intoleran,”tegasnya.
Selain itu, tuan guru meminta menghukum penyebar ujaran kebencian baik dari dalam Islam maupun luar Islam.
Sebagaimana diketahui, pasca viralnya ceramah Ustadz Mizan Qudsiyah yang menyoal hukum wisata religi ke kuburan telah menyebabkan ketersinggungan Ummat yang merasa tidak terima karena dinilai mencela amaliah muktabarah.
Bahkan kasusnya telah memantik reaksi elemen ummat Islam seperti Aswaja NTB yang menggelar aksi demo ke Mapolda NTB menuntut penyelesaian tuntas dugaan ujaran kebencian dan penodaan ajaran agama. (RAH-01)