RADIOALHAMZAR.COM – Penuh semangat dan antusiasme, Program Bina Desa (Bindes) STIKes Hamzar (STIKZAR) Lombok Timur mencapai puncaknya dalam acara penutupan yang megah pada hari Ahad, 25 Februari 2024, di Aula Kantor Desa Pringgabaya Utara. Meriahnya acara tersebut tidak hanya menandai akhir perjalanan panjang para mahasiswa, tetapi juga menegaskan dampak positif yang telah diciptakan bagi masyarakat setempat.
Kehadiran berbagai tokoh penting, mulai dari Waka 3 Bidang Kemahasiswaan, Ns. Supriadi, S.Kep. M.Kep, hingga perwakilan pemerintah setempat, serta ibu-ibu kader desa, telah memperkuat kesuksesan acara ini. Dalam pidatonya, Ketua Pelaksana Program Bindes STIKZAR, Lidia Yunita, tidak hanya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama pihak desa, tetapi juga memohon maaf atas segala kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan program.
Program ini tidak hanya sekadar kegiatan, tetapi sebuah perjalanan emosional dan edukatif bagi para mahasiswa. Mereka telah bertransformasi melalui tahap Pre-Immersion, Immersion, hingga Post Immersion, menghasilkan beragam karya yang bermanfaat bagi masyarakat Pringgabaya Utara.
Tidak ketinggalan, Ns. Supriadi, S.Kep. M.Kep., Waka 3 Bagian Kemahasiswaan STIKZAR, memberikan pengarahan yang berharga tentang manfaat BPJS kepada masyarakat serta mendorong kontinuitas program-program yang telah diinisiasi oleh para mahasiswa.
Rohini, S.Ap., Sekretaris Desa Pringgabaya Utara, secara tulus menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf atas segala kekurangan yang terjadi, serta menyampaikan salam dari Kepala Desa yang tidak dapat hadir karena agenda lain.
Sekretaris Panitia Pelaksana Program BINDES STIKZAR, Maya Sulastri, dengan bangga menyatakan bahwa meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, mereka mampu menggelar kegiatan yang menginspirasi dan memberikan manfaat konkret bagi masyarakat Pringgabaya Utara.
Dalam pernyataannya, Maya menekankan, “Sebagai pelaksana, kami telah menyerap pelajaran berharga tentang bagaimana turun langsung ke masyarakat dan menghadapi masalah tak terduga dengan adaptabilitas dan kreativitas yang luar biasa.”
Dengan tema yang menggugah, “Meningkatkan Produktivitas Masyarakat dan Menumbuhkan Rasa Peduli terhadap Gaya Hidup Sehat,” program ini tidak hanya meninggalkan jejak, tetapi juga membangkitkan semangat kolektif untuk menciptakan perubahan positif di tengah-tengah masyarakat.
Penutupan program ini bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen bersama untuk terus melanjutkan perjalanan membangun desa-desa yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih peduli. (Diendy)