Maraqitta’limat punya sejarah panjang sejak zaman penjajahan hingga era kekinian. Namun sayangnya, belum banyak yang tahu bagaimana kerasnya perjuangan para leluhur pendiri Ormas Islam ini menyebar dari desa ke desa di seluruh wilayah Lombok hingga Nusantara.
Selong,Radioalhamzar.com – Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta’limat Nusa Tenggara Barat DR TGH Hazmi Hamzar SH MH CLA CIL berharap dalam waktu dekat akan bisa dibuat sebuah buku yang berisi tentang perjalanan panjang sejarah Maraqitta’limat dari masa ke masa.
Keinginan tersebut disampaikan ketika menyampaikan pidato sambutan sebelum membuka secara resmi Kegiatan Workshop Jurnalistik, Pelatihan Dasar Menulis Berita Digital Bagi Guru Madrasah se-Pulau Lombok yang diselenggarakan Radio Al Hamzar pada Kamis, 12 Desember 2019 di Kampus STIKES Hamzar, Mamben, Wanasaba, Lombok Timur.”Saya ingin kalian (guru madrasah,red) mulai berinisiatif membuat tulisan tentang sejarah berkembangnya Maraqitta’limat di tempat masing-masing sehingga nanti akan bisa kita peroleh gambaran yang utuh mengenai Maraqitta’limat di sana,”ujarnya.
Disebutkan, dari beberapa tempat yang dikunjungi, tidak sedikit warga Maraqitta’limat yang mengeluh soal minimnya informasi tentang sejarah perjuangan Maraqit.”Nah inilah tugas kalian, yang dari Sembalun silakan tulis tentang sejarah Maraqit di Sembalun. Demikian juga di Obel-Obel, Bayan, Bongor dan semuanya. Maraqit ini punya sejarah panjang dan ada hal-hal yang luar biasa karena keadaan waktu itu,”papar Tuan Guru.
Lebih lanjut, Tuan Guru juga memaparkan bagaimana kondisi Maraqitta’limat di masa penjajahan, ketika masih dikembangkan oleh TGH Muhammad Arsyad, kakeknya yang dikenal sebagai sosok yang keras dan tidak mau kompromi. ”Maklum ketika itu masa orang berperang, jadi TGH Muhammad Arsyad juga tertempa oleh keadaan untuk melindungi jamaahnya dari gangguan pihak luar,”ulas Tuan Guru dan menyebutkan kondisi itu berubah drastis ketika Maraqitta’limat dikendalikan oleh TGH Muhammad Zainuddin Arsyad, ayahnya yang dikenal sangat penyabar dan pengamal tasawuf sejati. ” Sabar sekali beliau itu, biar runtuh orang ribut, beliau tenang saja menghadapinya. Sehingga itulah modal dia mendekati masyarakat di Sambelia, Belanting, luar biasa. Jadi, dia punya sejarah tersendiri,”tuturnya.
Tuan Guru juga menyinggung perkembangan lembaga pendidikan di bawah Yayasan Maraqitta’limat yang jumlahnya lebih dari 100 buah tersebar di seluruh wilayah Pulau Lombok dan Luar Lombok. Lembaga Pendidikan itu mulai tingkat Ibtidaiyah hingga Perguruan Tinggi.”Inshaallah dalam waktu dekat, salah satu gedung kampus kita di KLU akan diresmikan oleh Menteri Pendidikan, mudah-mudahan bisa cepat selesai,”imbuhnya seraya mengharapkan Yayasan Maraqitta’limat ke depan akan tumbuh menjadi Ormas Islam yang mandiri, mengembangkan dan memberdayakan ekonomi ummat seiring perkembangan zaman.”Kemarin ada yang datang, dan mengaku ingin mengembankan ekonomi kita seperti halnya Alfa Mart. mengaku tinggal di Jakarta mengelola Alfa Mart hampir seluruh Indonesia. Anak kita dari sini. Saya bilang pulang, sehari saja kita didik siapa guru di luar ini yang bisa dididik untuk itu. Sehingga semua Madrasah Maraqitta’limat , ada 100 lebih lembaga kita ini, punya minimal satu lokal khusus untuk pengembangan ekonomi kita. Kendalikan saja ekonomi masyarakat kita sesuai dengan keahlian yang dimiliki,”ulasnya.
Inilah sesungguhnya konsep Al Quran, yang mengisyaratkan setiap ummat agar bekerja professional. Bekerja sesuai dengan profesi yang dimiliki. Yang penting tidak boleh keluar dari petunjuk agama.”Potensi yang membuat kita jadi kuat dalam agama, mari kembangkan,”dorongnya. (Tim RA)