Revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) menjadi agenda strategis yang kini digalakkan Pemerintah Provinsi NTB. Dengan revitalisasi ini, Posyandu diharapkan semakin maksimal melayani anggota keluarga mulai bayi hingga manula.
radioalhamzar.com – Demikian diungkapkan Wakil Gubernur NTB Dr Hj Siti Rohmy Jalillah ketika menjadi keynote speaker pada kegiatan Review Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan BKKBN Perwakilan NTB di Hotel Grand Legi Mataram, Kamis (2/10).
Diungkapkan Rohmy, revitalisasi Posyandu merupakan salah satu program unggulan Pemerintahan pasangan ZulRohmy untuk NTB Gemilang. Bila selama ini, katanya, Posyandu hanya berbasis di dusun, maka melalui revitalisasi Posyandu, pihaknya mendorong agar Posyandu berbasis keluarga. “Kita ingin Posyandu bisa melayani kebutuhan setiap anggota keluarga. Bila semua terlayani mulai bayi, balita, anak-anak, remaja dan manula, maka kita tinggal lakukan preventif action dengan memberikan sentuhan edukasi sesuai basis Posyandu,”ujarnya.
Edukasi yang dimaksud, adalah memberikan penyuluhah dan literasi tentang peran anggota keluarga untuk peduli dengan lingkungan di sekitarnya. “ Kalau Posyandu keluarga ada di daerah sekitar kawasan hutan misalnya. Tentu kita perlu membekali dan memberikan edukasi kepada mereka agar tidak menebang pohon sembarangan, demi kelestarian hutan,”jelasnya seraya menambahkan bahwa revitaliasai Posyandu akan terintegrasi dengan program Pemerintah yang lain, termasuk program Zero Waste yang juga digalakkan Pemerintah Provinsi.”Informasi tata kelola sampah juga menjadi bagian dari edukasi dalam Posyandu berbasis keluarga. Kita ingin keberadaan Bank Sampah yang kini mulai dikembangkan Pemerintah, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga untuk menjadikan sampah sebagai sesuatu yang bernilai ekonomis. Melalui sampah, mereka bisa menabung,”paparnya.
Sejauh ini, kata Wagub, sejak revitalisasi Posyandu digalakkan pemerintah tahun 2018 lalu, terjadi kenaikan jumlah Posyandu yang sangat signifikan.”Kenaikannya hampir 1000% dari 87 Posyandu tahun 2018, tahun ini naik hingga 870 Posyandu. Respons Pemerintah Kabupaten Kota dan Pemerintah desa sangat luar biasa,”imbuhnya seraya menambahkan keberhasilan program ini tentu membutuhkan dukungan semua pihak. (RA-01)