www.radioalhamzar.com – Jumlah pengidap kanker payudara di Indonesia terus meningkat secara signifikan. Merujuk data Riskesdas 2018, angka kejadian kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara yakni 42,1 per 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian 17 persen per 100 ribu penduduk.
Kendati jumlah pengidap kanker tertinggi, Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dr Walta Gautama mengungkap bahwa tingkat kesembuhan kanker payudara juga tinggi, bahkan bisa mencapai 90 persen. Tentunya, angka kesembuhan itu didapat jika pasien datang berobat pada stadium nol.
“Semakin tinggi stadiumnya maka semakin banyak pula modalitas terapi yang dibutuhkan dan semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan,” kata Walta sebagaimana dilansir Republika.co.id, Sabtu (19/10).
Untuk itu, Walta mengajak semua perempuan untuk rutin melakukan deteksi dini, salah satunya dengan melakukan periksa payudara sendiri (Sadari). Ketika terdeteksi dini, maka kemungkinan sembuh juga akan semakin besar.
Sementara itu, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) juga terus menyosialisasikan pentingnya deteksi dini hingga pelosok Tanah Air. Bertepatan dengan Oktober sebagai bulan peduli kanker payudara internasional, YKPI telah berkunjung ke Samarinda dan Tenggarong untuk membangun kesadaran masyarakat atas kejadian kanker payudara stadium lanjut.
“Sosialisasi juga bertujuan untuk mendukung mereka yang tengah berjuang mengalahkan kanker payudara agar tetap semangat dan optimis,” kata Ketua YKPI Linda Agum Gumelar.
Menurut dia, hingga kini penyebaran informasi tentang kanker payudara di Indonesia belum merata. Bahkan di beberapa daerah masih ada mitos-mitos di kelompok masyarakat yang mendorong maraknya pengobatan non medis.
Linda mengatakan, ada juga sekelompok orang yang masih merasa malu divonis kanker payudara meski baru stadium awal. Mereka kemudian memilih mengurung dirinya serta menunda pengobatan medis.
“Jadi ayo lakukan Sadari di rumah secara rutin. Jika terasa ada benjolan atau perubahan pada puting, periksakan ke dokter. Karena kanker ini tidak ada gejala dan kita tidak akan merasakan sakit pada awalnya, jadi deteksi dini itu penting,” jelas Linda. (AR-02/Rep)