Bedo’e, Bedeye, Bedowe, Bebeyang itulah pesan inspiratif dari Bapak Dr. TGH. Hazmi Hamzar, MH.
Beliau adalah sosok Guru Hebat dan Pemimpin Virtue. Guru Hebat adalah guru yang dapat menginspirasi peserta didiknya.Dalam setiap kesempatan Bapak TGH. Hamzar selalu memberikan motivasi kepada jamaah dengan istilah dan bahasa yang melekat dihati masyarakat.

Setiap pesan yang disampaikan sederhana tapi penuh makna. Sebagai contoh adalah istilah Bedo’e, Bedeye, Bedowe dan Bebeyang sebagai langkah meraih masa depan yang lebih baik dan bermanfaat bagi seluruh alam (Khairunnas Anfaahum Linnas).
Adapun penjelasan beliau tentang 4 hal adalah sebagai berikut

Bedo’e. Bedo’e atau berdo’a sebagaimana dijelaskan beliau adalah salah satu perbuatan yang harus dilakukan oleh umat Islam. Do’a adalah inti ibadah, karena dengan doa segala kebutuhan  bisa terpenuhi. Untuk itu kepada seluruh jamaah Maraqitta’limat, agar terus berdoa dan menggantungkan dirinya hanya kepada Allah SWT.

Bedeye. Bedeye merupakan kewajiban bagi setiap manusia untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Bedeye merupakan bagian dari Do’a yang secara langsung dilakukan oleh manusia dengan mendayagunakan seluruh potensi yang ada pada dirinya. Karena Bedeye atau berusaha adalah jalan terbaik untuk merubah keadaan kita kearah yang lebih baik sebagaimana yang diingatkan oleh Allah melalui firman-nya yang artinya bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau merubah dirinya sendiri. Dalam firman tersebut Allah mengisyaratkan agar kita terus bergerak dan berusaha dengan seluruh  potensi yang ada  untuk merubah nasib kita kearah yang lebih baik. Menjalankan usaha sesuai dengan kapasitas, tugas dan profesi kita masing masing sesuai dengan norma agama dan norma negara.

Bedowe. Siapa saja yang berusaha dengan sungguh sungguh pasti Allah akan memberikan apa yang dibutuhkan. Kata orang bijak ” Hasil tidak pernah mengingkari usaha”.  Artinya kalau kita sudah melakukan usaha pasti kita akan mendapatkan hasil. Hasil yang sesuai dengan  tingkat usaha kita. Ketika sudah berhasil maka pasti kita memilik sesuatu (Bedowe). Hasil atau dowe yang dimaksudkan adalah tidak semata mata berbentuk materi melainkan juga yang non materi.

Bebeyang. Jika kita sudah Bedowe (memiliki sesuatu). Maka kewajiban selanjutnya adalah Bebeyang (memberi). Setiap kita yang mendapatkan Rizqi  dari usaha yang disertai doa kepada Allah, maka sebagai wujud rasa syukur kita adalah dengan Bebeyang. Bebeyang dalam bahasa agamanya adalah memberi ( bersedekah). Sedekah adalah  perbuatan yang sangat dianjurkan oleh agama setelah ibadah wajib lainnya. Bahkan dalam sebuah riwayat, jika seorang yang telah meninggal dunia kalau diberi kesempatan untuk hidup kembali alasan utamanya adalah agar bisa bersedekah lebih banyak lagi. Demikianlah keistimewaan dari sedekah (Bebeyang).
Tentu sedekah dalam hal ini tidak hanya berbentuk harta saja, akan tetapi bisa dalam bentuk apapun yang bisa membantu orang lain untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Bahkan senyumpun bisa bernilai sedekah karena dapat menghibur seseorang yang sedang susah.
Selain sebagai “Guru Hebat”. Bapak Dr TGH. Hazmi Hamzar adalah pemimpin Virtue. Pemimpin yang mengedepankan nilai moral dalam setiap Jejak dan langkah untuk mewujudkan visi misi  Yayasan Maraqitta’limat Al Islamiyyah Al Ahliyah yang Maju Unggul dan Terdepan.
Menurut Niccolò Machiavelli, seorang filsuf  Italia bahwa kepemimpinan virtue menekankan pentingnya kualitas moral yang baik, seperti kejujuran, keberanian, dan kebijaksanaan, bagi seorang pemimpin. Demikianlah yang selalu dicontohkan untuk memajukan Yayasan Maraqitta’limat hingga dikancah nasional.
Untuk itu beberapa tips yang perlu diperhatikan agar memiliki virtue sebagai pemimpin antara lain ;
Pertama, belajarlah tentang sejarah dan politik.
Kedua, berlatihlah untuk menjadi orang yang jujur, berani, dan bijaksana. 
Ketiga, bersikaplah rendah hati dan terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun (*)

Dr HM Hamidi MPd adalah Sekretaris Yayasan Maraqitta’limat Mamben Lauk Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.